Artikel Detail di RUMAH BOLA
Berita, Prediksi, dan Info Olahraga
Baca artikel, analisis, dan prediksi terbaru seputar dunia olahraga.
Pemain NBA Lebih Sering Mengalami Cedera Achilles Belakangan Ini. Mengapa?
## Kutukan Achilles: Mengapa Bintang NBA Semakin Rentan Terhadap Cedera Mengerikan Ini?
Dunia basket kembali dikejutkan oleh momok yang menghantui: cedera *Achilles tendon*.
Ingatan pahit Kevin Durant terkapar di laga penentuan NBA Finals dengan betis kanan yang tegang, sebelum akhirnya didiagnosa robek *Achilles tendon* kanannya, masih segar dalam ingatan.
Ia harus absen semusim penuh untuk pemulihan.
Kini, mimpi Tyrese Haliburton, bintang muda Indiana Pacers, juga terancam pupus akibat cedera serupa yang menimpanya di momen krusial.
Pertanyaan besar pun muncul: mengapa pemain NBA, yang notabene atlet dengan kondisi fisik prima, semakin rentan terhadap cedera mengerikan ini?
Apakah ini hanya kebetulan, atau ada faktor-faktor mendasar yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus robek *Achilles*?
Secara statistik, memang sulit untuk membuktikan peningkatan signifikan kasus robek *Achilles* di NBA secara absolut.
Namun, persepsi di kalangan pemain, pelatih, dan penggemar menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Beberapa faktor mungkin menjadi penyebabnya.
**Intensitas dan Jadwal Pertandingan:** NBA modern menuntut pemain untuk tampil nyaris setiap malam, dengan jadwal padat yang seringkali memaksa mereka bermain *back-to-back* atau bahkan empat pertandingan dalam lima malam.
Kurangnya waktu istirahat dan pemulihan memicu kelelahan otot, termasuk otot betis yang krusial untuk menopang *Achilles tendon*.
Ketika otot betis lelah, beban berlebihan ditransfer ke *tendon Achilles*, meningkatkan risiko robek.
**Spesialisasi dan Peningkatan Beban Kerja:** Permainan basket modern semakin mengandalkan spesialisasi pemain.
Pemain yang dulunya hanya fokus pada satu atau dua aspek permainan, kini dituntut untuk serba bisa.
Hal ini meningkatkan beban kerja mereka, terutama dalam gerakan eksplosif seperti melompat, berlari cepat, dan mengubah arah secara tiba-tiba, yang sangat membebani *Achilles tendon*.
**Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Diagnosa:** Perkembangan ilmu kedokteran olahraga memungkinkan diagnosis cedera *Achilles* yang lebih akurat dan cepat.
Dulu, cedera ringan mungkin hanya didiagnosis sebagai tegang otot betis.
Sekarang, dengan teknologi MRI yang canggih, robekan mikro pada *Achilles tendon* dapat terdeteksi lebih awal, sehingga meningkatkan jumlah kasus yang dilaporkan.
**Faktor Individu dan Kekurangan Persiapan:** Selain faktor eksternal, faktor individu seperti usia, riwayat cedera, dan kondisi fisik juga berperan penting.
Pemain yang kurang melakukan pemanasan dan peregangan yang tepat, atau memiliki riwayat cedera betis sebelumnya, lebih rentan terhadap robek *Achilles*.
Sebagai seorang pengamat basket, saya melihat bahwa tekanan untuk tampil prima dan memenuhi ekspektasi tinggi, terutama di babak *playoff*, seringkali membuat pemain mengabaikan sinyal peringatan dari tubuh mereka.
Mereka terus memaksakan diri meskipun merasakan sakit, yang pada akhirnya berujung pada cedera yang lebih serius.
Kasus Kevin Durant dan Tyrese Haliburton menjadi pengingat yang menyakitkan bahwa kesehatan pemain harus menjadi prioritas utama.
Klub dan liga perlu mengevaluasi kembali jadwal pertandingan, protokol pemulihan, dan program latihan untuk mengurangi risiko cedera *Achilles* dan memastikan para bintang basket dapat terus menghibur kita di lapangan.
Kita semua berharap Haliburton dapat pulih sepenuhnya dan kembali bersinar di NBA.
Rekomendasi Artikel Terkait
"Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan": Akankah "Big Dumper" menjadikan Derby momen besarnya berikutnya?
## "Big Dumper"…
Catatan Liga Musim Panas: Flagg, C. Porter, Sarr, Raptors
## Catatan Summ…
Apakah Red Sox mendapatkan kejutan menyenangkan lainnya dalam diri Kyson Witherspoon?
## Kyson Wither…
Saat Kamp Bersiap Dibuka, 32 Pilihan Draft Belum Bertanda Tangan
## Bayang-Bayan…